Author: BETALGO on
Friday, 10 December 2010
Kunjungan Bapak Presiden SBY ke Besakih mudah-mudahan membawa dampak positif bagi Kunjungan Wisatawan Mancanegara maupan wisatawan Domestik ke ODTW Besakih.Yang selama ini sempet mati suri ulah beberapa oknum Biro perjalanan yang mengalihkan kunjungan ke pura Besakih ke tempat lain,dengan beragam alasan dari mereka.Mungkin itu sah-sah saja,tapi apa jadinya kalau Mereka tahu kalau sebenernya di bohongi.apakah ini tidak akan menimbulkan permasalahan baru dalam Kepariwisataan di Bali.Kami mengakui beberapa kekurangan maupun kekeliruan sebagai masyarakat lokal di dalam melakukan Pelayanan Jasa Wisata.Tapi hendaknya hal ini bisa kita bicarakan sesama Pelaku Wisata yang notabena sama-sama tahu alur penghidupan dari Pariwisata.Daripada menjual kebohongan terhadap Wisatawan,yang kita sama sama tahu akan dampaknya kedepan.Kami dari pengurus Pramuwisata lokal sejak lama berupaya di dalam pembinaan terhadap pramuwisata yang masih NAKAL.Dan sampai hari ini Kenakalan kenakalan sudah bisa di Arahkan dalam bentuk Pelayanan yang Optimal sebagai Pemandu Lokal.kami akui pula kendala atupun kenakalan kecil karena kesalah pahaman masih terjadi.Kami berupaya terus dalam pembinaan melalui pendekatan secara individual dengan meraka.Melalui tulisan ini pula kami harapkan peran serta Pemkab karangasem melalui Dinas terkait agar ikut andil dalam pembinaan.Karena dari beberapa tahun terahir sama sekali tidak ada pembinaan ke lapangan dari pihak Pemkab Karangasem.seolah olah terkesan hanya pemungutan restribusi saja yang ada.timbal balik dari pemungutan belum ada sama sekali.Baik berupa Pembinaan maupun Sarana penunjang untuk peningkatan kunjungan.Karena trotoar jalan akses ke pura Besakih dari parkir manikMas masih rusak sampai saat ini.sungguh sangat eronis..
Terlepas dari itu, mudah-mudahan Kunjungan Bapak Presiden SBY membawa dampak yang baik kedepan.Dan orang orang lebih Terbuka hatinya di dalam melihat BESAKIH secara keseluruhan!
Read more..
Author: BETALGO on
Wednesday, 8 December 2010
BESAKIH DAN YADNYA
Ini Merupakan penjelasan singkat
mengenai Upacara/yadnya yg di
laksanakan di pura Besakih. Yang
mana Sistem upacara umat Hindu
di Bali,utamanya upacara2 besar
seperti Panca Balikrama,Eka Dasa
Rudra dan yg lainya di
selenggarakan pada saat Terpilih
dan juga Tempat yg terpilih. Ketika
matahari dan bulan tepat diatas
khatulistiwa garis yg membelah
Bumi,ini adalah waktu yg terpilih
untuk melaksanakan Karya Agung
Panca Balikrama maupun Eka Dasa Rudra. Karya Agung ini
dimagsudkan untuk
mengharmoniskan segalat Unsur
yg membangun jagatraya atau
Alam semesta beserta isinya. Dan
sehari setelah upacara besar itu
umat Hindu memasuki Tahun Baru
Saka.
Ada landasan filosofis atau Tattwa
yg mendasari Upacara Agung
tersebut,yaitu Konsep Panca Maha
Bhuta, Panca Tanmatra,Panca
Giri,Panca Indria dan yg lainya.
Sebelum melaksakan upacara
Agung tessebut,Landasan tattwa ini
di harapkan di pahami terlebih
dahulu. Dengan demikian
pelaksanaan upacara Agung itu
terasa bermakna dan penuh Arti.
Upacara Agung seperti Panca
Balikrama maupun Eka Dasa Rudra
pada hakekatnya dimagsud untuk
menegakkan nilai2 kesucian lalu
membangun keharmonisan jagat
yg di sebut sebagai Jagathita,
Bhuta hita, Sarwa Prani Hita.
semua hal tersebut di harapkan
memberikan Kerahayuan kepada
umat Manusia yg menempati Bumi
ini,serta yg berada Di Jagatraya ini.
Semoga Jagatraya 'Sarwa Prani'
memberikan 'Prana' atau Energi
positif,serta Kerahayuan kepada
umat Manusia dan Seisi Alam.
PANCA BALIKRAMA
Bertepatan
dengan Tilem Caitra/ Tilem
Kasanga saka 1930, tgl 25 maret
2009 Umat Hindu Indonesia
kembali menggelar Karya Agung
Panca Bali Krama. Upacara Agung
ini di gelar sepuluh tahun sekali.
Yaitu pada 'Tilem caitra' ketika
tahun Saka berahir dengan 0, atau
rah Windhu. Upacara ini di gelar di
kaki Gunung Agung, di bencingah
Agung Pura Besakih. Di tempat yg
sama telah beberapa kali di gelar
Tawur Agung di antaranya pd
tahun 1933, 1960 dan 1978. Karya
Agung Panca Bali Krama yg di
selenggarakan pd saat itu lebih
sebagai karya Paneregteg. yaitu
upacara yadnya yg di
selenggarakan karena telah cukup
lama karya tersebut tidak di Gelar.
Seperti halnya Karya Agung Eka
Dasa Rudra yg diadakan pada
tahun 1963 adalah yadnya
Peneregteg, karya yg semestinya
diadakan setiap seratus tahun
sekali itu. Pada saat tahun saka
berahir 00. Atau rah windu tenggek
windu.. Yg mana karya tersebut
sudah tidak diadakan lagi...
Panca Bali Krama...
Karya Agung Panca Bali
Krama yg jatuhnya
bertepatan dg rah windhu
telah di laksanakan pd tilem
Caitra th Saka 1910 (8 maret
1989) dan Saka 1920 (17
maret 1999) dan Saka 1930
( maret 2009). Sedangkan
pada Saka 1900 (maret 1979)
Karya Agung Eka Dasa Rudra
di gelar sesuai dg petunjuk
Lontar 'Indik Ngeka Dasa
Rudra'.yg mana di jadikan
pegangan di dalam
penyelenggaraan upacara
tersebut. Yaitu di
selenggarakan pada tahun
Saka berahir dg windu Turas
atau Rah Windhu Tenggek
Windhu. Disebutkan pula besar
sekali terjadinya perubahan
Alam/ jagat,maka saat itu di
pakai atau di pilih untuk
melaksanakan Tawur Jagat di
BALI.. Yaitu setiap sepuluh
tahun di sebut Panca Bali
Krama/ Panca Wali Krama di
Besakih. setelah Panca Bali
Krama sepuluh kali disebut
Windhu Turas,barulah
mengadakan Eka Dasa Rudra,
di sebut juga Rah Windhu
Tenggek Windhu.
Upacara Agung Eka Dasa Rudra
terangkai secara utu h dg
upacara Candi Narmada di
selenggarakan pd th 1993.
Panca Bali Krama Ring Danu
pd th 1993 ,Karya Agung
Tribuana pd th 1993,dan
Karya Agung Eka Buana pd th
1996. Dengan demikian
upacara Eka Dasa Rudra dan
Panca Bali Krama diadakan
setiap kurun waktu tertentu.
Tetapi Panca Bali Krama dapat
juga diadakan pd saat2
tertentu sesuai dengan
keperluan. Oleh karena ada
beberapa Jenis Panca Bali
Krama...
Karya Agung Panca Bali Krama
yg jatuhnya bertepatan dg rah windhu telah di laksanakan pd tilem Caitra th Saka 1910 (8 maret 1989) dan Saka 1920 (17 maret 1999) dan Saka 1930 ( maret 2009). Sedangkan pada Saka 1900 (maret 1979) Karya Agung Eka Dasa Rudra di gelar sesuai dg petunjuk Lontar 'Indik Ngeka Dasa Rudra'.yg mana di jadikan pegangan di dalam penyelenggaraan upacara tersebut. Yaitu di selenggarakan pada tahun Saka berahir dg windu Turas atau Rah Windhu Tenggek Windhu. Disebutkan pula besar sekali terjadinya perubahan Alam/ jagat,maka saat itu di pakai atau di pilih untuk melaksanakan Tawur Jagat di BALI.. Yaitu setiap sepuluh tahun di sebut Panca Bali Krama/ Panca Wali Krama di Besakih. setelah Panca Bali Krama sepuluh kali disebut Windhu Turas,barulah mengadakan Eka Dasa Rudra, di sebut juga Rah Windhu Tenggek Windhu.
Upacara Agung Eka Dasa Rudra terangkai secara utu h dg upacara Candi Narmada di selenggarakan pd th 1993. Panca Bali Krama Ring Danu pd th 1993 ,Karya Agung Tribuana pd th 1993,dan Karya Agung Eka Buana pd th 1996. Dengan demikian upacara Eka Dasa Rudra dan Panca Bali Krama diadakan setiap kurun waktu tertentu. Tetapi Panca Bali Krama dapat juga diadakan pd saat2 tertentu sesuai dengan keperluan. Oleh karena ada beberapa Jenis Panca Bali Krama...
JENIS PANCA BALIKRAMA
* Panca Balikrama yg diadakan pd saat tahun Saka berahir dg "0" rah windu. Atau menjelang pesalin rah tunggal,misalnya pd tahun Saka 1910,1920 dst
* . Panca Balikrama Peneregteg diadakan tidak terikat dg rah windhu,tetapi di laksanakan karena sudah sangat lama tidak diadakan.
* Panca Balikrama yg diadakan karena terjadinya bencana alam yg bertubi tubi.
* Panca Balikrama yg diadakan di tempat tempat tertentu di luar pura Agung Besakih. Upacara ini diadakan antara lain untuk menyucikan wilayah tertentu atau karena terjadinya bencana alam di wilayah tersebut
* Panca Balikrama Ring Danu adalah Panca Balikrama yg diadakan di danau,biasanya di pilih danau yg terbesar. Serangkain dg upacara Candi Narmada di Samudra. Upacara itu seharusnya di laksanakan sebelum diadakan Karya Agung Eka Dasa Rudra.
Read more..